What you need, what you really really need?
WHAT DO I NEED MORE OF IN MY LIFE?
Apa yang saya butuhkan lebih lagi dalam hidup saya?
Sejujurnya gue merasa pertanyaan yang satu ini agak ambigu sih.
So, menurut gue yang gue butuhkan untuk ditambahkan dalam hidup gue adalah duit. HAHA. Nggak deng. Bukannya udah kaya atau gimana. Gue cenderung sering bokek malah. (Entah harus bilang hehe atau huhu untuk mempermanis sedikit kalimat akan kenyataan pahit tersebut). Salah satu cita-cita gue memanglah bisa belanja tanpa harus pusingin angka yang tertera di price tagnya. Uang bukanlah segalanya, tapi segalanya butuh uang. Namun, buat gue uang bukan tujuan utama hidup tapi lebih ke penunjang hidup sih.
Jadi, sebenernya kalo menurut gue... I need more of patience, intelligence, gratefulness and also more of love and understanding of myself. Why? Bukan mau sombong atau gimana, tapi cukup banyak orang yang udah bilang kalo gue ini penyabar, but I don't think so. Gue merasa masih suka nggak sabaran, misalnya kayak kalo lagi yang even cuman 2-3 orang gue sebenernya gregetan dalam hati. Apalagi kalo ngantri kasir, lagi laper terus orang depan gue pesenannya lebih banyak ribetnya dari pada pesennya. Misalnya : pesen Latte, nggak pake susu. Sang barista konfirmasi dengan bilang kalo itu Americano. Lalu sang pemesan ngotot kalo dia maunya Latte, tapi nggak pake susu. Terus dia ngoceh panjang lebar walaupun sang barista udah iyain aja. Oh yes. Ini kejadian nyata.
Selain itu gue suka nggak sabaran dalam menyelesaikan sesuatu. Maunya apa-apa cepet selesai. Emang jadinya bisa bagus, cepat selesai dan hasilnya baik. Tapi nggak jarang juga jadinya hasil kerjaannya seadanya aja dan nggak mateng, padahal kalo bisa dikulik, digodok atau diapain kek lebih dalam lagi bisa memberikan hasil yang lebih maksimal bombastis duar duar duar. Nggak usah cari contoh jauh-jauh. Buat nyoba nulis ini aja gue pengen cepet-cepet selesai tapi sebenernya banyak yang ada dikepala gue yang harus disusun sedemikian rupa supaya hasilnya pas seperti kaki Cinderella dan sepatu kaca. Krik. Apose sih.
Dengan pemikiran gue yang merasa gue orangnya masih kurang sabaran, cukup berhubungan dengan yang hal selanjutnya yang butuh untuk gue tambahkan dalam hidup gue ini : bersyukur. Bukannya selama ini gue anaknya nggak tau bersyukur. Tapi namanya juga gue hanyalah manusia yang berjuang untuk hidup, yang tak luput dari gundah gulana nestapa meratap dan menderita. Ada saat-saat tertentu dimana gue pengen ngeluh tapi gue tau ngeluh nggak akan mendatangkan keuntungan apa-apa, cuman pengen ngeluh aja gitu biar lega. Jadi, sekarang hampir tiap hari gue coba mengingatkan diri gue kalo gue harus bersyukur karena masih bisa bertahan hidup sejauh ini.
Dan entah kenapa, gue ngerasa kok gue makin tua rasanya makin bego..... He. Belom lama ini gue lagi beres-beres barang. (Nyobain KonMari method ceritanya. Cia) dan gue menemukan kenang-kenangan keriaan akan masa SMA. Gue jadi ngerasa dulu kayaknya pas SMA gue orangnya lebih cerdas dan nggak tau malu... in a positive way. HAHAHA. Kayak... lebih punya semangat untuk bermimpi, belajar dan hidup. Cia.
Berhubung juga karena katanya stress itu bisa menyakiti otak - bahkan bisa bikin otak menciut? - agak nggak heran sih kalo merasa agak bodoh. He. Gue nggak tau bakalan ngefek atau nggak. Tapi, gue coba mengatasi hal ini dengan nyari dan ngelakuin hal yang kira-kira bikin gue nggak stress-stress amat dan juga yang bisa ngasah otak kayak baca artikel berita yang beneran berita berfaedah, belajar dari artikel atau buku self improvement, belajar bahasa dan lain-lain. Kalo yang belom tau mungkin juga bisa sekalian nyobain aplikasi Duolingo buat belajar bahasa, sekalian ngelatih otak biar ngga merasa semakin bodoh kayak gue.
Last but definitely not least (Akhirnya!) Ini yang penting sih sebenernya. Self-love dan self-awareness. Gue merasa selama gue hidup lebih dari dua dekade di dunia gue belom benar-benar memahami diri gue sendiri. I didn't really pay attention about it and I think I've learnt it the hard way. Gue jadi menggantungkan kebahagiaan gue ditangan orang lain. Which lead me to playing victim. And honey, it's ugly. Karena seperti kata ungkapan klise, hidup itu adalah pilihan jadi kebahagiaan itu juga kita sendiri yang tentuin. Mungkin ini emang udah berjuta-juta kali diungkapkan oleh motivator, blogger atau mungkin orang tua sendiri. Tapi, gue rasa kita butuh mengalami satu titik atau satu moment dalam kehidupan dimana kita tiba-tiba kesambet terus bener bener menyadari dan bikin kita... Oh jadi begitu caranya atau oh jadi ini rasanya bahagia yang kita pilih sendiri.
Dan menurut gue untuk tau kayak apa bahagia versi kita dan gimana cara dapetinnya itu, kita harus benar-benar mengenal diri kita dulu, dan mencintai diri kita dengan segala kekurangannya tersebut. Gue sendiri masih dalam proses mencoba, tapi kata orang once we really understand, accept and love ourself, things will fall into places. Amin yes.
"And eventually, we'll all get there... happy,"
Playlist of the day :
This Is : Yuna on Spotify
Listen to Terbang by Yuna is as MUST! :")
Comments
Post a Comment
Got anything to say? Just post your comments here! :)